Jumat, 25 Januari 2013

tips melatih motorik anak


KOMPAS.com - Tak perlu khawatir jika anak-anak sangat suka bermain. Sebab, menurut psikolog Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, bermain merupakan salah satu cara anak untuk belajar. "Dengan bermain anak-anak bisa mengenali berbagai kondisi lingkungan di sekitarnya, dan juga belajar berbagai macam hal, termasuk sosialisasi," ungkap Anna, dalam acara "Wall's Cool Weekend Selection" di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain meningkatkan kemampuan sosialisasi dan mengasah kreativitas anak, bermain juga bisa mengasah kemampuan koordinasi saraf motorik dan kemampuan kognitif anak. Secara umum, kemampuan ini bisa diasah dengan melakukan berbagai aktivitas yang dilakukan di luar dan dalam rumah. Hal ini membuat anak jadi lebih santai, dan belajar dengan cara yang menyenangkan.
Permainan dan aktivitas di luar dan dalam ruangan diakui Anna sama pentingnya, hanya saja memiliki pengaruh dan fungsi rangsangan yang berbeda pada anak. Bermain di dalam ruangan akan membantu anak merangsang koordinasi saraf motorik halus mereka. Motorik halus berhubungan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot kecil, dan koordinasi antara mata dan tangan.
"Di dalam ruangan, gerakan untuk melakukan sesuatu pasti lebih terbatas, sehingga aktivitas yang dilakukan adalah yang agak tenang seperti main puzzle, atau bermain balok," tukasnya.
Namun, tidak berarti aktivitas yang lebih aktif tidak bisa dilakukan di dalam rumah. Biasanya, Anda akan langsung marah ketika melihat anak-anak berlari-lari di dalam rumah. Sebaiknya, jangan selalu melarang mereka untuk aktif di dalam rumah. Anna mengungkapkan, aktivitas fisik yang aktif seperti itu justru akan membantu melatih anak mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, dan melatih keseimbangan tubuhnya agar tidak memecahkan berbagai perabot di rumah. Namun, kontrol dan pengawasan pada aktivitas anak tetap harus dilakukan oleh orangtua.
Sementara itu, aktivitas di luar rumah sifatnya membantu anak melatih kemampuan koordinasi motorik kasar. Motorik kasar membantu anak-anak untuk melatih koordinasi antara kaki dengan tubuh, mata dengan telinga, dan lain sebagainya. Kemampuan koordinasi motorik kasar membuat anak-anak jadi lebih lincah dalam aktivitas fisik. Misalnya bermain bola, memanjat pohon, atau permainan rakyat seperti petak umpet, petak jongkok, atau gobak sodor. Perkembangan saraf motorik kasar yang baik akan membantu anak-anak untuk lebih aktif, daya tahan tubuh lebih kuat, serta memiliki tubuh yang lentur.
"Bermain petak jongkok bisa membantu koordinasi anak untuk berlari menghindari 'musuh', atau melatih daya ingatnya tentang siapa yang kalah. Selain itu, juga membantu melatih kemampuan kognitif anak untuk memikirkan cara dan strategi untuk menang, dan membantu kemampuan sosialisasi mereka dengan teman lainnya," pungkas Anna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar